DUBAI, 6 Desember 2023 (WAM) - Albino Akol Atak, Menteri Urusan Kemanusiaan dan Manajemen Bencana Republik Sudan Selatan, menekankan bahwa UEA mengerahkan upaya yang sangat besar untuk membantu dan mendukung masyarakat dan komunitas yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam.
Dia mengatakan kepada Kantor Berita Emirat (WAM) di sela-sela COP28 di Dubai bahwa UEA telah memberikan, dan terus memberikan, bantuan dan dukungan untuk memitigasi dampak lingkungan dari perubahan iklim di seluruh dunia.
Menteri tersebut mengatakan bahwa COP28 berkontribusi dalam menyatukan upaya global yang bertujuan untuk menemukan solusi konkret dan efektif dalam mengatasi perubahan iklim, selain mengadakan banyak diskusi dan pertemuan untuk mengusulkan rekomendasi dan komitmen yang mengikat.
Sejak diluncurkan hingga sekarang, keberhasilan COP28 menegaskan kembali kepemimpinan UEA dan komitmennya dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mengurangi dampak lingkungan dalam skala global, tambahnya.
Menteri Urusan Kemanusiaan dan Manajemen Bencana Sudan Selatan mencatat bahwa negaranya telah mengalami banjir besar selama empat tahun terakhir, yang menggenangi lebih dari 70 persen wilayah daratan, semuanya karena perubahan iklim.
Ia menjelaskan bahwa antara 60 dan 70 persen populasi Sudan Selatan terdampak oleh perubahan iklim, dan menyoroti upaya-upaya negara tersebut dalam mengatasi masalah lebih dari 9 juta orang yang terpaksa harus pindah karena banjir dan hujan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Menteri Urusan Kemanusiaan dan Manajemen Bencana Sudan Selatan menekankan bahwa negaranya baru-baru ini meluncurkan sistem peringatan dini untuk memitigasi dampak bencana alam dan perubahan iklim, menyoroti pentingnya sistem ini sebagai metode yang terbukti efektif dalam pengurangan risiko bencana dan adaptasi iklim.
https://wam.ae/article/aq01oa4-cop28-unifies-global-efforts-aimed-finding