UEA Menjanjikan 200 Juta Dolar untuk Membantu Negara-negara Berpenghasilan Rendah dan Rentan Melawan Perubahan Iklim

DUBAI, 1 Desember 2023 (WAM) -- Hari ini, UEA menjanjikan US$200 juta (AED735 juta) untuk membantu ketahanan iklim di negara-negara yang rentan.

Pengumuman tersebut, yang disampaikan saat KTT Aksi Iklim Dunia (WCAS), merupakan tindak lanjut dari janji sebelumnya sebesar $200 juta untuk mendukung pembangunan di negara-negara berpenghasilan rendah pada awal tahun ini di Marrakesh.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk Hak Penarikan Khusus (SDR), yang dijanjikan kepada Resilience and Sustainability Trust (RST) IMF. RST adalah lembaga perwalian yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan menyediakan pendanaan konsesi jangka panjang untuk ketahanan iklim dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi. RST mendukung ketahanan iklim di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah serta negara-negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Sultan bin Ahmed Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju dan Presiden COP28, berkata, “UEA dengan gembira mengumumkan komitmen SDR kami kepada IMF Resilience and Sustainability Trust (RST). Kami berkomitmen untuk mendukung negara-negara dan komunitas-komunitas yang berkontribusi paling kecil terhadap perubahan iklim namun paling terkena dampaknya.”

Mohamed Hadi Al Hussaini, Menteri Negara Urusan Keuangan, mengatakan, “Alokasi dana UEA untuk Resilience and Sustainability Trust merupakan bukti komitmen kami untuk memajukan upaya keuangan berkelanjutan dan mendukung negara-negara yang paling terkena dampak perubahan iklim. Kementerian Keuangan di UEA memprioritaskan identifikasi kesenjangan pendanaan iklim, menilai dampak kebijakan mitigasi perubahan iklim terhadap aliran modal, dan mengenali risiko makroekonomi akibat perubahan iklim. Kami bekerja sama dengan mitra kami dari organisasi keuangan internasional, seperti IMF, untuk meningkatkan koordinasi multilateral dalam aksi keuangan berkelanjutan.”

SDR adalah aset yang stabil, dipatok terhadap lima mata uang – Dolar AS, Euro, Reminbi Tiongkok, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris – yang dapat ditukarkan oleh anggota IMF dengan mata uang yang dapat digunakan secara bebas bila diperlukan. RST didirikan pada tahun 2022 sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mendukung negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah serta negara-negara rentan ketika mereka menghadapi risiko perubahan iklim jangka panjang.

Pembiayaan konsesional merupakan pinjaman yang persyaratannya lebih menguntungkan daripada yang dapat diperoleh peminjam di pasar utang. Hal ini berkaitan dengan persyaratan dimana pinjaman mempunyai suku bunga yang rendah (di bawah suku bunga pasar), atau penerima diberikan masa tenggang atau penundaan pembayaran pinjaman.

Sekitar tiga perempat negara anggota IMF memenuhi syarat untuk menerima pembiayaan RST, termasuk negara-negara anggota berpendapatan rendah serta negara-negara berpendapatan menengah dan negara-negara berkembang kepulauan kecil (SIDS).

Saat ini, RST telah menerima lebih dari $40 miliar janji SDR dan sejauh ini 11 negara telah disetujui sebagai penerima.