DUBAI, 2 Desember 2023 (WAM) -- Dr. Ghada Waly, Direktur Eksekutif Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan dan Direktur Jenderal Kantor PBB di Wina, menguraikan pendekatan multifaset UNODC dalam memerangi kejahatan terkait iklim.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran mengenai kejahatan-kejahatan ini, meninjau dan menyelaraskan undang-undang dengan komitmen internasional, dan melakukan tindakan hukum melalui pengadilan. Dr. Wali secara khusus menyoroti fokus UNODC pada kejahatan lingkungan, menggarisbawahi dedikasi organisasi tersebut untuk melindungi planet ini dan memastikan kelestarian lingkungan.
Ghada Wali menyoroti kejahatan terkait iklim, dengan menjelaskan dalam pernyataannya kepada Kantor Berita Emirat (WAM), yang secara khusus menyoroti penggundulan hutan, polusi laut, dan polusi air yang disebabkan oleh penambangan emas berbasis merkuri. Dia menekankan keterkaitan kejahatan-kejahatan ini, dan mencatat bahwa polusi air, misalnya, diperburuk oleh pembuangan limbah berbahaya, khususnya bahan-bahan plastik.
Dia mengatakan bahwa penanaman kokain secara ilegal di hutan hujan Amazon di Amerika Latin dan hutan lain di seluruh dunia merupakan ancaman besar terhadap lingkungan. “Aktivitas kriminal ini tidak hanya merusak ekosistem yang berharga tetapi juga memicu penyelundupan kayu terlarang, tumbuhan langka, dan bagian tubuh hewan, yang seringkali ditujukan untuk perdagangan manusia atau pasar obat alternatif.”
Wali berkata, “Kejahatan-kejahatan ini secara kolektif berdampak pada keanekaragaman hayati, iklim, dan penyerapan karbon dioksida,” seraya mencatat bahwa peran Kantor PBB mengkhususkan diri dalam meningkatkan kesadaran akan kejahatan-kejahatan ini dan hubungannya dengan kejahatan lain seperti perdagangan narkoba dan perdagangan manusia.
Dia menjelaskan bahwa Kantor PBB beroperasi di lebih dari 140 negara, menyoroti bahwa pada tahun 2022, upaya diarahkan pada kejahatan yang berdampak pada lingkungan di 40 negara. Selain itu, kantor tersebut mengeluarkan strategi untuk Afrika dan Amerika Latin.
Dia menjelaskan upaya berkelanjutan UNODC untuk mengatasi kejahatan lingkungan. Ia menekankan peran organisasi tersebut dalam bekerja sama dengan badan-badan khusus di berbagai negara untuk mencegat aktivitas terlarang, seperti penyitaan berton-ton gading dan kayu selundupan, serta penangkapan geng-geng terorganisir yang terlibat dalam perdagangan sampah plastik.
Dr. Wali juga menggarisbawahi fokus UNODC dalam meninjau dan menyelaraskan undang-undang dengan komitmen lingkungan internasional. Langkah penting ini memastikan bahwa undang-undang nasional secara efektif mengatasi kejahatan lingkungan hidup kontemporer dan sejalan dengan standar global.
Untuk lebih memperkuat perang melawan kejahatan lingkungan hidup, Kantor PBB, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri UEA, meluncurkan inisiatif baru selama COP28. Inisiatif-inisiatif ini berfokus pada membina kolaborasi, memberikan pelatihan, dan menawarkan dukungan teknis kepada lembaga penegak hukum. Peningkatan kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan aparat penegak hukum untuk secara efektif melawan kejahatan yang dilakukan terhadap lingkungan.
Ghada Wali menyoroti inisiatif komprehensif organisasi tersebut untuk memerangi kejahatan lingkungan. Pendekatan multi-aspek ini mencakup peningkatan kesadaran di kalangan aparat penegak hukum, menyempurnakan kerangka hukum, melatih penyelidik, dan menekankan pencegahan.
Asal muasal inisiatif ini dapat ditelusuri kembali ke KTT Pemerintah yang diadakan di Dubai pada bulan Februari lalu. Sejak itu, kelompok kerja dengan tekun menyusun rencana aksi dan mengevaluasi kebutuhan spesifik di berbagai negara. Pendekatan yang disesuaikan ini memastikan bahwa bantuan selaras dengan tantangan unik yang dihadapi setiap negara.
Dr Wali menekankan pentingnya menilai kebutuhan dan mengidentifikasi kekurangan dalam lembaga penegak hukum. Berdasarkan evaluasi ini, program-program yang dirancang khusus akan dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran aparat penegak hukum. Program-program ini akan menggabungkan panduan berbasis bukti dan materi pelatihan yang disesuaikan dengan konteks spesifik di berbagai negara.
Pesan UNODC kepada komunitas internasional mencerminkan perlunya tindakan kolektif untuk mengatasi perubahan iklim. Dr. Wali menggarisbawahi tanggung jawab negara-negara industri besar, yang merupakan penyumbang emisi global yang signifikan, untuk memberikan dukungan dalam bentuk teknologi dan pembiayaan kepada negara-negara kurang beruntung yang memiliki peran lebih kecil dalam polusi.
Meskipun kontribusi mereka terhadap polusi relatif lebih rendah, negara-negara yang kurang beruntung ini seringkali menanggung dampak buruk perubahan iklim, menghadapi tantangan seperti penggurunan, naiknya permukaan air laut, dan gangguan lain yang mengancam mata pencaharian dan memicu pengungsian. Untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif, kerja sama internasional, bantuan keuangan, dan transfer teknologi adalah hal yang sangat penting.