ABU DHABI, 3 Desember 2023 (WAM) - Hasil jajak pendapat tentang persepsi masyarakat Arab terhadap perubahan iklim yang berjudul "Perubahan Iklim ... Sikap, persepsi dan partisipasi", yang dilakukan oleh Departemen Global Barometer di TRENDS Research and Advisory, menemukan bahwa 62,5% masyarakat Arab menganggap perubahan iklim sebagai sumber risiko utama, dan menganggap masalah iklim dan lingkungan sebagai prioritas utama dalam prioritas dan perhatian mereka.
Survei yang diluncurkan di sela-sela COP28 ini mengeksplorasi sejauh mana kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim, dengan 77,7% responden menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena yang semakin ekstrem ini, sementara 42,1% menegaskan bahwa mereka sangat prihatin dengan perubahan iklim, dibandingkan dengan Survei Pemuda Arab perdana di tahun 2008, di mana hanya 11% pemuda yang disurvei yang merasa bahwa perubahan iklim dan lingkungan merupakan tantangan terbesar yang sedang dihadapi dunia.
Tiga belas tahun kemudian, perubahan iklim telah mendominasi agenda kaum muda, dengan 56% dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka prihatin dengan berbagai isu yang membahayakan keselamatan hidup di Planet Bumi.
Survei Opini Publik Arab mengidentifikasi risiko perubahan iklim berdasarkan faktor tingkat pendidikan dan menemukan sekitar 16% perbedaan antara orang-orang dengan pendidikan dasar dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sebanyak 64,3% dari mereka yang berpendidikan dasar menyadari risiko perubahan iklim, sementara 80,5% dari mereka yang berpendidikan lebih tinggi menyadari risiko tersebut.
Hasil Survei Opini Publik Arab mengenai "Perubahan Iklim" menyimpulkan bahwa enam dari sepuluh responden percaya bahwa pemanasan global dan peningkatan suhu merupakan dampak yang paling serius dari perubahan iklim.
Survei ini juga menemukan indikator positif di antara masyarakat Arab, karena mereka telah menjadi sangat sadar akan isu-isu iklim, yang tercermin dari fakta bahwa mereka menganggap diri mereka bertanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi daripada masyarakat Eropa tentang aktivitas manusia yang terkait dengan fenomena perubahan iklim. Hal ini merupakan poin penting bagi kebijakan iklim di negara-negara Arab.
Mohammed Abdullah Al-Ali, CEO Trends Research and Advisory, mengatakan bahwa jajak pendapat ini sejalan dengan keinginan Pusat Penelitian ini untuk terus mengikuti perkembangan global dan berinteraksi dengan isu-isu regional dan internasional.
Al-Ali menyatakan bahwa Survei Opini Publik Arab tentang Perubahan Iklim merupakan upaya untuk mengukur kesadaran warga negara-negara Arab tentang isu-isu iklim dan pemanasan global serta sejauh mana mereka berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Al-Ali mengindikasikan bahwa survei ini mencakup berbagai isu penting, termasuk tingkat kepedulian terhadap perubahan iklim dan dampaknya, pengetahuan umum masyarakat Arab tentang perubahan iklim, serta kesiapan masyarakat Arab untuk mengadopsi praktek-praktek yang dapat mengurangi dampak emisi gas rumah kaca, dan sejauh mana partisipasi masyarakat Arab dalam kegiatan dan organisasi yang memerangi dampak perubahan iklim.
Sultan Majed Al-Ali, Direktur Departemen Global Barometer di Trends Research and Advisory, menjelaskan bahwa hasil jajak pendapat ini disusun dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan survei sebagai sarana dasar pengumpulan data.
Kuesioner tersebut membahas empat topik dasar selain informasi demografis. Sampel yang disurvei mencakup sekitar 2.500 orang dari lima negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab, Mesir, Aljazair, Yordania, dan Irak.
https://wam.ae/article/12lfc2t-climate-and-environmental-issues-top-priorities