DUBAI, 9 Desember (WAM) -- Paviliun Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) ke-28, yang berada di Dubai, menjadi tuan rumah lebih dari 25 acara, termasuk sesi, seminar dan lokakarya, dengan partisipasi delegasi dari negara-negara GCC dan para ahli serta spesialis dari seluruh dunia.
Dalam pernyataannya kepada Kantor Berita Emirat (WAM), Mohammed bin Falah Al Rashidi, Direktur Energi di Sekretariat Jenderal GCC dan Direktur Paviliun GCC di COP28, mengatakan bahwa kegiatan tersebut mengatasi beberapa masalah yang terkena dampak perubahan iklim, termasuk kesehatan, pertanian, energi, pendidikan hijau, lingkungan kelautan dan satwa liar, pemuda, perempuan, pengolahan air dan makanan.
Dia menambahkan bahwa paviliun Sekretariat GCC bertujuan untuk menyoroti visi negara-negara GCC dalam mengatasi tantangan iklim dan inisiatif serta proyek mereka di masa depan, serta menunjukkan visi mereka untuk mencapai netralitas iklim.
Dia menekankan bahwa negara-negara GCC melanjutkan perjalanan mereka dalam meningkatkan persentase energi terbarukan melalui rencana strategis fleksibel mereka untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan yang canggih di beberapa sektor, terutama pembangkit energi tenaga surya dan angin, bangunan ramah lingkungan, dan ekonomi sirkular.