NEW YORK, 11 Agustus 2019 (WAM) - Uni Emirat Arab kembali memberikan dukungan kepada rakyat Lebanon dalam sesi virtual briefing tentang situasi kemanusiaan di Lebanon, menyusul ledakan tragis yang terjadi di Beirut pada 4 Agustus lalu.
Amira Al Hafiti, Wakil Perwakilan Tetap dan Kuasa Usaha untuk Misi UEA untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa memulai pidatonya mengatakan: "Hati kami bersama rakyat Lebanon, di mana keteguhan mereka melegenda, dan sudah jelas bahwa kami berada pada tahap di mana dukungan internasional menjadi sesuatu yang sangat diperlukan".
Lebih lanjut, Amira Al Hafiti merujuk pada kerja sama dan kemitraan UEA dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengirimkan bantuan ke Lebanon, sebagaimana setelah peristiwa ledakan tersebut, negara UEA bergegas bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk mengirim 30 ton perlengkapan instrumen bedah, perawatan darurat dan persediaan medis lainnya ke Lebanon dari kota Dubai, dimana Dubai menampung salah satu pusat pasokan dan logistik terbesar milik Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Al-Hafiti menunjukkan bahwa UEA telah mengirim dua penerbangan tambahan yang membawa 51 ton, dan sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak bantuan di bawah perlindungan Yang Mulia Syeikhah Fatima binti Mubarak, Presiden Persatuan Wanita Umum, Presiden Dewan Tertinggi untuk Ibu dan Anak, dan Ketua Tertinggi dari Yayasan Pengembangan Keluarga "Ibu Emirat".
Ia menyampaikan apresiasi atas komitmen staf Perserikatan Bangsa-Bangsa dan upaya mereka dalam respon tanggap di lapangan dan mobilisasi bantuan, termasuk kerja keras mereka dalam mengadakan konferensi yang diselenggarakan di ibu kota Prancis, Paris, Minggu lalu, melalui komunikasi virtual para sponsor dalam rangka mendukung Lebanon.
Dia menambahkan, "UEA akan terus bermitra dan berkoordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan, dan kami di negara UEA berdiri bersama rakyat Lebanon dalam pemulihan mereka dari tragedi ini."
Perlu dicatat bahwa pengarahan dilakukan melalui teknologi komunikasi virtual di hadapan António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana ia menyampaikan pembaruan tentang situasi kemanusiaan di Lebanon dan pendekatan yang diambil oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitranya dari organisasi kemanusiaan lainnya dalam menanggapi krisis medis, pangan dan ekonomi akibat ledakan tersebut.
Pengarahan tersebut juga dihadiri oleh para menteri luar negeri Mesir, Yordania, Aljazair dan Irak.
Penerjemah: A. Mubarak http://wam.ae/ar/details/1395302861438